1.
A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang memiliki arti
tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir terhadap suatu hal, tidak tenang
dalam bersikap, tidak sabar, cemas berlebihan. Sehingga kegelisahan merupakan
hal yang menggambarkan jika seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya,
tidak tenang dalam bertingkah laku, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
B. PENYEBAB KEGELISAHAN
Pada umumnya faktor-faktor kegelisahan
terbagi karena dua hal : disebabkan oleh materi atau non-materi. Hal-hal
tersebut dijabarkan sebagai berikut :
a) Kesulitan ekonomi
b) Kesulitan mendapatkan pekerjaan
c) Khawatir akan kesuksesan karier
d) Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang sesuai
e) Takut mendapatkan nilai jelek
f) Takut ditolak oleh lingkungan barunya
Apabila di kaji, sebab sebab
orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya
seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
contohnya: beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa
jakarta akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bom hiroshima
pada waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka langsung
panik dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang miliknya atau
membuat tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita tersebut benar adanya.
padahal kalau kita telaah secara mendalam, tidak ada seorangpun yang dapat
mengetahui kapan dan dimana gempa itu akan terjadi. hal tersebut dapat terjadi
karena mereka takut kehilangan beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak
untuk mendapat perlindungan, dan lain lain
C. MENGATASI KEGELISAHAN
Ada
suatu cara lain yang mungkin juga baik untruk digunakan dalam mengatasi
kecemasan tersebut dengan memerlukan sedikiyt pemikiran yaitu,pertama kita
menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk yang
bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu
terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.apabila kita dapat menganalisa akibat
yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat
mengatasinya,kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak
semua pengalama di dunia ini menyenangkan.Yang ke2,kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan
sirna dari jiwa kita.dan yang ke3,dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat
mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecemasan tersebut dalam jiwa kita.
Ada
suatu cara paling ampuh dalam menghadapi segala situasi dan kondisi yang
bagaimanapun termasuk kecemasan ini yaitu kita berdoa kepada tuhan dengan
sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas,sehingga ia mau mengabulkan
permhonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab tuhan adalah yang paling Maha
Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau
berdoa dan memohon kepadanya.
Dalam
kehidupan ini setiap manusia mempunyai harapan-harapan dan setiap manusia
mempunyai hak untuk itu,tidak seorang pun dapat menghalanginya.Untuk mencapai
harapan-harapan itu manusia berusaha,yang mungkin usahanya itu dengan
mengorbankan apa saja dengan kata lain manusia berusaha dengan sekuat
tenaga,setelah berusaha maka orang-orang itu dengan gelisah menunggu dan menanti
bagaimana hasil usaha mereka,sesuaikah dengan apa yang mereka
korbankan,berhasilkah atau mereka harus kecewa karena gagal.
Seringkali
dalam menungu hasil-hasil usaha mereka,mereka itu tidak sabar,hati mereka tidak
tentram,tidak damai dan lain sebagainya sampai-sampai mereka jarang menggunakan
akal sehatnya.Untuk itu disini kami akan mencoba memberi uraian mengapa kita
gelisah,mengapa kita merasa khawatir,mereka tidak tentram dan hati kita
berdebar dalam menuggu di samping itu pula akan di uraikan mengapa dan apa
penyebabnya kita merasa demikian serta bagaimana cara menanggulangi kegelisahan
dan kekhawatiran yang kita alami.Disini kami mencoba memberikan gambaran cara
penecahan rasa gelisah yang mungkin dialami,sebab seringkali orang yang
mengalami kegelisahan menanggulangi atau menyalurkan dengan hal-hal yang
bersifat negatif. Sudah tentu cara-cara ini tidak benar, hal ini terjadi karena
dalam pemecahan masalah ini mereka tidak menggunakan akal sehat, dengan kata
lain emosi dan ratio mereka tidak stabil lagi dan kadang-kadang malah emosi
mereka lebih menonjol sehingga tindakan- tindakan mereka tidak terkontrol. Di
samping itu juga kegelisahan dan kekhawatiran ini dialami oleh setiap orang
hidup dan mempunyai harapan.
2.
A.
PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan bulan"
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan bulan"
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
B. APA SEBAB MANUSIA HARUS MEMPUNYAI HARAPAN?
A. Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau
pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan,
berkala, mempunyai keturunan dan sebagainya.
setiap manusia mempunyai
kemampuan untuk itu semua. Dorongan kodrat menyebabkan
manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang
menonton pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan
agar penonton tertawa terbahak-bahak.
Apabila penonton
tidak tertawa, harapan kedua belah pihak
gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan
tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan
mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau
bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua makhluk
itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal,
kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila
orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya.
Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk,
mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat
memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat
pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup
bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai
harapan.
B. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia
mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis
besamya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan
jasmaniah misalnya makan, minum, pakaian, rumah (sandang, pangan, dan papan),
ketenangan, hiburan, dan keberhasilan. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu
manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia
sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan
berpikirnya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham
Maslow sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu
ialah :
a) kelangsungan
hidup (survival),
b) keamanan
( safety ),
c) hak
dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love),
d) diakui
lingkungan (status),
e) perwujudan
cita-cita (self actualization),
a) Kelangsungan
Hidup (survival)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia
membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan
kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir. Setiap bayi begitu lahir di
bumi menangis; ia telah mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan akan makan/minum
ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia. Sandang, semula
hanya berupa perlindungan/kemanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi
dalam perkembangan hidupnya, sandang tidak hanya sebagai perlindungan
kemanan, tetapi lebih cenderung
kepada kebutuhan lain. Peran yang dimaksud
adalah tempat tinggal atau rumah. Rumah kebutuhan primer manusia, karena
rumah itu sebagai tempat berlindung, dari panas, gelap, dan sebagainya. Untuk
mencukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papan itu, maka manusia sejak kecil
telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi harapan memperoleh
pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi. Atau tiap manusia perlu
kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan, yakni pangan, sandang dan
papan yang layak terpenuhi.
b) Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan.
Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan
suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak
menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh ibunya. Setelah bertambah besar ia
ingin dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan
yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini
agama sering merupakan cara memperoleh keamanan moril bagi
pemiliknya. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa
Tuhan memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang
diharapkan.
c) Hak
dan Kewajiban Mencintai dan
Dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban.
Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban.
Karena itu tidak jarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu.
"Ibu ini kok menganggap Reny masih kecil saja, semua diatur!"
Itu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan
kewajibannya. Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa,
sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Pada
saat seperti ini remaja banyak mengkhayal. Ia telah sadar akan keberadaannya.
Pada usia itu, biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang
tua. Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang
dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
d) Diakui
Lingkungan ( Status )
Setiap manusia membutuhkan status.
Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu "untuk apa" ada
lirik yang berbunyi "aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan".
Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia
yang lahir di bumi ini tentu akan bertanya tentang statusnya. Status
keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam
negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga
diri orang antara lain melekat pada status orang itu. Misalnya ada anak
haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik dan tidak berdosa
sebab yang berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap memberikan cap yang
negatif. Bahkan ada orang yang berpendapat jangan memberi makan/pertolongan
kepada anak jadah (haram). Alangkah kejamnya manusia itu, dengan adanya
harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak milik nama
baik, ingin berprestasi, ingin mengingkatkan harga diri, dan sebagainya.
e) Perwujudan
Cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui
keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya.
Pada saat itu manusia mengembangkan
bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
C.
CARA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DARI SUATU HARAPAN
Kepercayaan merupakan hal yang penting
karena membantu mengatur kompleksitas, membantu mengembangkan kapasitas aksi,
meningkatkan kolaborasi dan meningkatkan kemampuan pembelajaran organisasi.
Kunci yang sangat penting dalam membangun kepercayaan yang tinggi dalam
organisasi adalah pencapaian hasil, bertindak dengan integritas, dan
pendemonstrasian perhatian. Peningkatan tingkat kepercayaan membutuhkan
keseimbangan dari hal-hal penting yang telah tersebut di atas, meskipun ada
konflik di antara para pihak dalam organisasi.
Kepercayaan dan usaha untuk
meningkatkanya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran,
sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan diri sendiri itu ditanamkan setiap manusia. percayaan pada diri
sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya pada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua,
guru atau siapa saja
3. Kepercayaan kepada pemerintah
4. Kepercayaan kepada Tuhan Kepercayaan
kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting karena keberadaan manusia itu
bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Berbagai usaha dilakukan
manusia untuk meningkatkan rasa percaya
kepada tuhannya, usaha itu bergantung pada pribadi kondisi, situasi dan
lingkungan.
3.
CONTOH KASUS DARI NO 1&2
1. Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang
sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman
terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila
menghadapi keluarganya yang sakit, karena
ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter
itu harus bersikap seperti menghadapi
pasien yang bukan keluarganya.
Cara lain yang
mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi
kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit
pemikiran; pertama-tarna, kita tanyakan kepada diri kita sendiri
(introspeksi). akibat yang paling buruk yang bagaimanakah
yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi,
apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat
yang akan ditimbulkan olch kecernasan tersebut dan bila
kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena
tidak semua pengalaman di
dunia ini menyenangkan.
kedua
kita bersedia menerima akibatnya dengan
rasa tabah dan senang hati niscaya
kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga,
dengan bersama-sama berjalannya waktu kita dapat
mencoba untuk memperkecil dan mengurangi
keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecernasan,dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi
adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh
kita memasrahkan diri kepada Tuhan.Kita pasrahkan
nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus
percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih,
Maha penyayang dan Maha Penga mpun.
2.
NANCY MATTHEWS
EDISON
suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun,
agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari
gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, " Tommy, anak ibu, sangat bodoh.
kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah."
sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia
segera membuat tekad yang teguh, " anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya
sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."
Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.
Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.
tak banyak orang mengenal siapa Nancy Mattews,
namun bila kita mendengar nama Edison, kita langsung tahu bahwa dialah penemu
paling berpengaruh dalam sejarah. Thomas Alva Edison menjadi seorang penemu
dengan 1.093 paten penemuan atas namanya. siapa yang sebelumnya menyangka bahwa
bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa
menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya!
ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison,
tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.
Nancy yang memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison
dirumah, telah menjadikan puteranya menjadi orang yang percaya bahwa dirinya
berarti. Nancy yang memulihkan kepercayaan diri Edison, dan hal itu mungkin
sangat berat baginya. namun ia tidak sekalipun membiarkan keterbatasan
membuatnya berhenti...
Sumber:
http://yogajoyohadipoetranto28110641.blogspot.com/2012/06/sebab-manusia-mempunyai-harapan-dalam.html
Komentar
Posting Komentar