1.pengertian ilmu
budaya dasar
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang
diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Suatu karya
dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar
bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam
pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat
dalam pengetahuan budaya untuk .Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai
manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar
bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep.
Ilmu budaya dasar adalah suatu ILMU yang mempelajari tentang
dasar-dasar kebudayaan, dan budaya memang merupakan salah satu jiwa dari
nilai-nilai yang ada di masyarakat .
Pengertian Ilmu Budaya Dasar menurut para ahli :
1.Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
kemudian disebut sebagai superorganic.
2.Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
3.Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
4.Selo
Sumarjan dan Soelaeman soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya, rasa dan cipta masyarakat
5.Menurut
Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir
6.Menurut
Krober dan Kluckhon, kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku
mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan
oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari
kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi,
pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan
terutama keterikatan terhadap nilai-nilai. Ilmu Budaya Dasar memiliki perbedaan
dengan Pengetahuan Budaya. Mungkin secara penulisan tidak beda jauh, tetapi
secara pengertian bisa berbeda. Ilmu Budaya Dasar adalah pengertian umum
tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dengan
budaya. Sedangkan pengetahuan budaya adalah yang mengkaji masalah nilai-nilai
manusia sebagai makhluk berbudaya.
8.Menurut Bronislaw Malinowski, Kebudayaan adalah
keseluruhan kehidupan manusia yang integral yang terdiri dari berbagai
peralatan dan barang-barang konsumen, berbagai peraturan untuk kehidupan
masyarakat, ide-ide dan hasil karya manusia, keyakinan dan kebiasaan manusia.
9.R. Linton dalam bukunya yang berjudul The Cultural
background of personality menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari
sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung
serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu .
2. alasan perlunya
mempelajari ilmu budaya dasar
alasan mempelajari ilmu budaya dasar adalah agar kita dapat
berperilaku seperti yg dijelaskan dibawah ini :
1. Mengenal perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun
orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat
seseorang menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja.
Karena memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi
dari dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun akan luwes.
2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
Manusia merupakan makhluk individu, yang berarti manusia
tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.
3. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami
jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar
terjalinnya hubungan yang harmonis.
4.Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih
mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta
perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
5.Mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut
mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita
yang luhur nilainya.
Indonesia, sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai
masyarakatnya patut bangga akan budaya yang kita miliki. Kita dapat
memperkenalkan budaya kita pada masyarakat luar, sehingga mereka mengetahui
akan budaya kita, dan hubungan kita dengan masyarakat luar semkain erat.
6. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin
ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin
ilmu yang kaku. Sebagai pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur,
disiplin, dan bertanggung jawab. Dia harus bertanggung jawab atas
janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan selalu melihat keadaan rakyatnya, baik
kalangan atas maupun bawah.
7. Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan
dinamis.
Sifat kebudayaan yang universal diantaranya ilmu
pengetahuan, nilai, pandangan hidup, persepsi, kepercayaan, etos. Ilmu
pengetahuan merupakan disini manusia berpikir betapa pentingnya pengetahuan
bagi mereka. Sehingga mereka belajar dari lingkungan sekitar, yaitu melalui
proses sosialisasi yaitu proses belajar. Yang tadinya tidak bisa menjadi bisa,
bodoh menjadi pintar. Kemudian, nilai merupakan sesuatu yang dianggap penting,
beharga, berguna. Dari sistem pengetahuan di atas, jadilah sebuah nilai, dimana
pengetahuan sangatlah penting bagi manusia agar ia dapat melangsungkan
hidupnya. Kemudian, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut seorang
manusia yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad pada seseorang untuk
mewujudkannya. Dari nilai diatas, lahirlah pandangan hidup. Kemudian, dari pandangan hidup diatas
lahirlah persepsi, setiap manusia pasti memiliki persepsi yang berbeda.
Persepsi disini merupakan tanggan seseorang atas yang telah ia amati. Kemudian,
dari persepsi munculah kepercayaan. Kepercayaan merupakan sesuatu yang menjadi
pedoman hidup manusia. Manusia percaya akan hal-hal gaib yang ada di
sekitarnya. Namun, kepercayan disini berarti bahwa manusia percaya akan ia
dapat melangsukan hidupnya dan menjadi individu yang behasil. Kemudian, dari 5
isi utama budaya itu mngehasilkan etos, etos merupakan sikap, kepribadian, dan
watak seseorang.
8. Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat
di Negara yang kita cintai dengan melihat dari kesenian, bermacam-macam suku,
adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional.
Semakin berkembangnya zaman, era globalisasi semakin
berkembang, terutama di Negara kita Indonesia. Dengan berkembangnya era
globalisasi, masuknya budaya asing d Indonesia membuat masyarakat melupakan
kebudayaannya sendiri. Mereka terpanah akan budaya asing yang modern, yang
membuat mereka akan menirunya, seperti model pakaian mini, teknologi, makanan,
dan sebagainya. Seharusnya, dengan berkembangnya globalisasi, kita sebagai
masyarakat Indonesia harus
mempertahankan budaya kita. Dengan cara, kita dapat mengenalkan budaya kita ke
dunia luar. Memperkenalkan akan budaya kita yang bermacam-macam dan unik,
seperti mengenalkan budaya batik, makanan-makanan khas Indonesia,
tarian-tarian, dan sebagainya. Dengan itu, budaya kita akan dikenal banyak
orang baik di dalam negeri mapupun di luar.
9. Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia
dan kelompok.
Manusia merupakan mkhluk sosial dimana mereka tidak dapat
hidup sendiri dan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Didalam hidup
bermasyarakat/berkelompok harus adanya saling mengenal memahami satu sama lain,
bekerjasama, bergeotong royong, sehingga menciptakan hubungan yang harmonis.
10. Dapat mengenal lebih jauh tentang unsure-unsur budaya,
seperti kepercayaan, kekerabatan, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, bahasa,
seni dan teknologi.
Unsur-unsur kebudayaan, diantaranya kepercayaan merupakan
percaya akan sesuatu yang gaib. Mereka percaya akan adanya Tuhan. Dan mereka
percaya bahwa mereka di dunia ini tidak sementara, aka ada kehidupan lagi
setelah mereka mati. Zaman dulu msyarakat percaya pada nenek moyang mereka dan
benda-benda seperti batu untuk di jadikan kepercayaan bagi mereka. Kemudian,
kekerabatan merupakan hubungan seseorang dalam bermasyarakat. Di masyarakat
terdapatnya organisasi masyarakat yang terbentuk oleh kumoulan manusia, dan
mereka membentuk sebuah kelompok dengan tujuan yang sama. Dalam organisasi
perlunya hubungan yang harmonis, saling memahami dan mengerti akan tujuan
mereka bersama dapat tercapai. Kemudian, mata pencaharian merupakan sumber
penghasilan manusia. Tanpa mata pencaharian manusia tidak dapat hidup, mereka
tidak punya uang untuk membeli makanan, pakian, baju, dan keperluan hidup
mereka. Kemudian, ilmu pengetahuan meruapakan sesuatu yang penting bagi
manusia. Tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak akan dapat melangsungkan hidup.
Dengan manusia memperoleh pengetahuan, yang tadinya bodoh menjadi pintar, tidak
tahu menjadi tahu. Kemudian, bahasa merupakan sarana yang penting bagi manusia
untuk berinteraksi, tanpa bahasa manusia tidak dapat membaca dan bicara.
Kemudian, seni merupakan kreativitas manusia yang di torehkan dalam sebuah
tarian, kanvas, ukiran, dan sebagainya yang hasilnya menjadi karya seni yang
artistic. Dan yang terakhir, teknologi. Seiring berkembangnya zaman teknologi
semakin berkembang, semakin praktis penggunaannya
3. tujuan dari ilmu
budaya dasar
Sebagaimana dikemukakan di atas, penyajian Ilmu Budaya Dasar
(IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikem-bftngkan untuk
mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan, Dengan demikian jelas bahwa
matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu
bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. dalam pengetahuan budaya, akan tetapi
Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan
alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Dan bahwa dalam masyarakat yang berkabung semakin Cepat dan
rumit ini, mahasiswa harus mcngalami pergeseran nilai-nilai yang , mungkin
sekali dapat membuatnya masa bodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak
selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Bagaimanapun juga, mahasiswa
adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan
penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat
sekitarnya. Sudah barang tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik
yang sesuai dengan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam
sekitarnya. Secara tidak langsung Budaya
Dasar akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Berpijak dari
hal di atas, tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan
kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar
daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat
menjadi lebih halus. Untuk bidag menjangkau tujuan tersebut di atas, diharapkan
Ilmu Budaya Dasar dapat:
a.Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap
lingkungan budaya, sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b.Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat memperluas
pandangan mereka tcntang masalah kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan
daya kritis mercka tcrhadap persoalan-persoalan yang mcnyangkut kedua hal tersebut.
c.Mengusahakan agar mahasiswa sebagai caion pemimpin bangsa
dan negara, serta ahli dalatn bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke
dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat. Usaha ini
terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong mem-buat manusia
spesialis yang berpandangan kurang luas. Matakuliah ini berusaha menambah
kcmampuan mahasiswa untuk menanggapi nilai-nilai dan masalah dalam masyarakat
lingkungan mereka khususnya dan masalah seria nilai-nilai umumnya tanpa terlalu
terikat oleh disiplin mereka.
d.Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi, agar mereka
lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama,
para akademisi diharapkan dapat lebih lancar berkomunikasi. Kalau cara
berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar pelaksanaan pembangunan
dalam berbagai bidang keahlian. Meskipun spesialisasi sangat penting, spesialisasi
yang terlalu sempit akan membuat dunia scorang mahasiswa/sarjana menjadi
tcrlalu sempit. Masyarakat yang percaya pada pentingnya modcrnisasi tidak akan
dapat memanfaat-kan sccara penuh sarjana-sarjana demikian, sebab proses
modernisasi mcmerlukan orang yang berpandangan luas.
Secara umum tujuan IBD adalah Pembentukan dan pengembangan
keperibadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran
mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya
gejala-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap,
persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas. Jika
diperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:
1.Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan
budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2.Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk
lebih mudah menyesuaikan diri.
3.Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup
pada masyarakat.
4.Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan
dan kebudayaan.
5.Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang
kebudayaan Indonesia.
6.Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7.Mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan
kreatif.
8.Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan
disiplin ilmu.
9.Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah
nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh
disiplin mereka.
10.Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak
mengenai masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
11.Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda
keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
12.Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam
bertugas menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
13.Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai
bidang yang ditangani oleh berbagai cendekiawan.
14.Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang
membangun.
15.Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi, khususnya dharma pendidikan.
Dari kerangka tujuan
yang telah dikemukakan tersebut diatas, dua masalah pokok biasa dipakai sebagai
bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian matakuliah Ilmu Budaya
Dasar (IBD). Kedua masalah pokok tersebut ialah :
a.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai
disiplin dalam pengetahuan budaya.
b.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang
beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman.
4. perbedaan pengetahuan budaya dan ilmu budaya besar
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada
umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya
dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan filsafat. Keahlian
inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kcahlian lain, seperti
seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasat ( Basic
Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar
menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu
budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan
budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo
humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan
mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
5.A.pengertian konsep
budaya dalam seni rupa
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui
pemahaman, penghayatan dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu
karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara
naluriah memerlukan pranata budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara
aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif.
Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan
terhadap seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata.
Seni rupa sebagai karya seni yang nampak rupa seolah-olah hanya dapat dihayati
dengan indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu disamakan dengan seni
visual, yakni seni yang aktifitasnya erat sangkut pautnya dengan visi indrawi
(mata) Tetapi sebenarnya seni rupa itu lebih dari yang hanya bersifat lahiriah
semata, yakni lebih dalam lagi dan meliputi pula visi bathiniah.
Seni rupa sebagai karya yang kasat mata, perwujudannya itu
adalah merupakan wadah pembabaran idea yang bersifat bathiniah Dalam mengadakan
pendekatan terhadap seni rupa seluruh pancaindra kita, khususnya penglihatan,
perabaan dan perimbangan kita terlibat dengan asyiknya terhadap bentuk seni
rupa itu yang terdiri dari aneka warna, garis, bidang, tekstur dan sebagainya
yang bersifat lahiriah itu untuk seterusnya menguak alam kesadaran jiwa kita
untuk lebih jauh menghayati isi yang terbabar dalam karya seni rupa itu serta
idea yang melatar belakangi kehadirannya.
Maka itu dalam mengadakan pendekatan terhadap karya seni
rupa kita tidak cukup hanya bersimpati terhadap karya seni rupa itu, tetapi lebih
dari itu yaitu secara empati (empathy). Empati berasal dari kata Yunani yang
berarti Terasa di dalam, sedangkan simpati yang juga berasal dari kata Yunani
berarti merasa dengan. Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara empati
berarti kita menempatkan diri kita ke dalam karya seni itu.
“Seorang pribadi yang berempati orang ini mencoba melihat
dunia dari makhluk manusia lain, melalui mata dari orang lain. Empati
memerlukan keterlibatan, imajinasi, pengertian, identifikasi dan interaksi.
Dengan faktor-faktor tersebut maka kualitas empati lebih meningkat”
Dengan kesediaan kita mempelajari suatu karya seni secara
empati, yaitu mencoba memahami apa yang sebenarnya terbabar dalam karya seni
itu, baik terhadap karya seni yang berasal dari jaman lampau maupun dari masa
kini dari daerah yang sama atau berjauhan,berarti kita telah terbuka untuk
memahaminya. Memang, pada dasarnya manusia bersifat sukar memahami manusia
lainnya, termasuk bersifat sukar menerima karya seni bentuk-bentuk asing.
Pemahaman terhadap karya seni bentuk-bentuk asing seperti karya seni rupa
prmitif atau karya seni rupa kuno, bahkan juga terhadap karya seni rupa modern
tidaklah mudah, Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern yang bahkan
merupakan ciri khasnya, ialah kreativitas. Dari sebuah perkataan ini
tercantumlah beberapa sifat yang merupakan gejala-gejalanya. Oleh karena itu
untuk menghindarkan istilah modern yang bermuka banyak itu tadi, ada yang
menamai seni modern itu dengan “seni kreatif”.
B.pengertian konsep
budaya dalam bidang sastra
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang
menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta
kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam
kesusastraan IBD dapat dihubungkan …meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll.
Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial
Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai
usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau
elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social
yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan
konsep kesatuan sosial bertolak .
Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan,
ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of
love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja
mencatat angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita.
Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka
Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat.
Pendekatan Pada Bidang Kesusastraan
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna
asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh
manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat,
undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks
kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian
sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk
mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan
pemikirannya.
Ilmu budaya dasar yang nama sebenarnya adalah Basic
Humanities, yaitu berasal dari bahasa Inggris yakni the humanities. Istilah ini
berasal pula dari bahasa latin Humanus yang artinya manusiawi, berbudaya dan
halus.
Seni sangat berkaitan erat dengan masalah kemanusiaan.
Karena seni adalah ekspresi yang bersifat tidak normatif, menjadikan seni lebih
mudah berkomunikasi. Oleh sebab itu nilai-nilai yang disampaikannya lebih
fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Sebab masalah kemanusiaan
merupakan masalah yang sangat penting, yang perlu diperhatikan pula oleh
mahasiswa.
Tujuan utama mata kuliah ini adalah supaya mahasiswa
diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Prosa Fiksi
Sebagai bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita.
Mau tidak mau karya sastra ini langsung atau tidak langsung membawa moral,
pesan atau cerita. Dengan kata lain dalam Prosa Fiksi mengandungg beberapa
nilai yakni:
· - Memberikan kesenangan
· -Memberikan informasi
· -Memberikan warisan cultural
· - Memberikan keseimbangan wawasan
· Ilmu Budaya Dasar Yang Berhubungan dengan Puisi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian
dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian
adalah unsure dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi
pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui
media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan
kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi
disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
·
Figura bahasa
·
Kata-kata yang ambiguitas
·
Kata-kata yang berjiwa
·
Kata-kata yang konotatif
·
Pengulangan
Adapun tujuan penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya
Dasar adalah sebagai berikut :
1. Makna hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut
“pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu memiliki
salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya
dari sekedar kumpalan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman
perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran
yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri
dan tentang masyarakat.
2. Puisi dengan kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir
menurut hati nurani, baik untuk orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dengan keinsafan social
Dalam puisi syarat
dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Yaitu bisa
berupa :
- Penderitaan
- Perjuangan
- Konflik
- Pemberontakan
terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga
kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi
adalah cinta kasih.
Contohnya dalam puisi Rendra dengan judul “Episode”
misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa
dua sejoli muda-mudi yang menjalin
ikatan cinta. Ataupun contoh lainnya Puisi Amir Hamzah denga judul “Padamu Jua”
yang isinya merupakan ratapan hati yang hancur luluh karena tali cintanya yang
telah begitu mesra dengan sorang gadis jawa direnggut dan diputuskan oleh
ayahnya, yang menjodohkan dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang
kemenakannya sendiri.
6.manusia dan cinta
kasih
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup
(manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap
makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan
manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia) dengan
didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta
sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya
menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang
paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan
material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat
berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan
melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta yang sesungguhnya.
Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda, tergantung
individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman yang ia
alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3
unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman
adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa
seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan
kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang
dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling
bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
2.Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam
Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian.
1. Cinta Rahmah,
cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
2. Cinta
Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara.
3. Cinta Mail,
cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin meminta
perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan.
Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih
muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
4. Cinta Shobwah,
cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak
sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering
dikatakan cinta buta.
5. Cinta Kulfah,
perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif,
meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan,
karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis
sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang. Dalam agama Islam, cinta yang
dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta
terhadap sesama manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk
ciptaan-Nya.
Cinta Menurut Agama Kristen (Protestan & Katholik)
1. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2. Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan
tindakan (1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor
13:3)
3. Cinta Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan
terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus lascarya
terhadap suatu obyek. Obyek dari cinta kasih itu adalah semua ciptaan Sanghyang
Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan
sesuai eksistensinya atau kemampuannya yaitu:
a. Eka pramana
ialah makhluk hidup yang hanya memiliki satu aspek kemampuan berupa
bayu/tenaga/ hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
b. Dwi pramana
ialah makhluk hidup yang memiliki dua aspek kemampuan berupa bayu dan
sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
c. Tri pramana
ialah makhluk hidup yang memiliki tiga aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan
ide/pikiran, seperti manusia.
4. Cinta menurut agama Budha
Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab yang diberi
judul Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya
terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta yaitu khotbah tentang orang-orang
tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta,
seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang
memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu
indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis
atau cinta dalam lingkup keluarga.
Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan cinta untuk saling menghormati,
mengasihi, menyayangi semua makhluk ciptaan Tuhan.
Kasih sayang adalah faktor penting dalam suatu kehidupan.
Karena jika kita memiliki cinta namun tidak berdasar pada kasih sayang, maka
seseorang tersebut tidak mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya, cinta
terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Maka perasaan cinta harus didasari oleh kasih
sayang atau belas kasih.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya
perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan kasih yang telah
mendalam. Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria dan wanita atau suami dan
istri. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia.
Yose Ortega Y Gasset dalam novelnya ‘On Love’ mengatakan,
“di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat
dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan
melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan
kehilangan pribadinya dalam aliran energy cinta tersebut. Malahan pribadinya
akan diperkaya dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi
seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau
kemesraan. Kemesraan merupakan perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan seseorang dapat
menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat. Dapat dituangkan
dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni musik, dsb. Dalam seni tari
berbagai daerah mengenal bentuk tari kemesraan seperti tari Karonsih dan
Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah, tari Merak dari Jawa Barat. Biasanya seni
tari disajikan dalam upacara pernikahan.
Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia terhadap Tuhan.
Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan
manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta
alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia
yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6
rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah sananya. Dia maha
pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa yang perlu
diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada
Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan sungguh maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanivestasikan dalam
bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara
pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan situasi. Sembahyang dirumah,
dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang dianggap keramat
merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena itu, pemujaan ini
sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal itu berarti
manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon perlindungan,mohon dilimpahkan
kebijaksanaan,dsb.Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas pecintanya dengan
cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa yang
dipuja dalam kesenian pahat.
Seni tari pun ada pula yang bersifat mengagungkan nama Tuhan
atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang Dedari dan Tari Sangyang
Jaran di Bali adalah Tarian yang bersifat Keagamaan. Tarian ini hanya ditarikan
pada upacara agama, tidak boleh ditonton oleh para turis, penontonnya pun
terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak sembarang waktu.
Di Jawa pemujaan diungkapkan dalam bentuk wayang kulit.
Dalang wayang kulit dianggap orang lebih daripada orang awam.
Dalam seni musik, banyak didendangkan lagu yang bersifat
mengagungkan nama Tuhan. Lagu-lagu keagungan Tuhan bukan hanya terdapat dalam
agama Kristen atau Katholik saja, gama Islam,agama Hindu dan Agama Buddha pun
mengenal lagu-lagu keagungan Tuhan. Bahkan lagu modern pun ada lagu yang
mengagungkan nama Tuhan.
Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat
melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa
iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan
atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah.Belas
kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama
umat manusia kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap
orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat
berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu
seni suara,seni sastra,dll.
Cinta Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar
orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih
terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara
keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak
terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas adalah
cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan
dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis seringkali dicampur baurkan dengan pengalaman
yang eksplosif berupa jatuh cinta. Mulai dari pengalaman intimitas, kemesraan
yang tiba-tiba atau sementara saja. Cinta kasih erotis adalah rasa cinta yang
dipenuhi oleh nafsu dan rasa ingin lebih memiliki lebih.
7. Budaya Indonesia
saat ini menurut pendapat saya
Menurut saya, budaya Indonesia sudah semakin menipis.
Banyaknya budaya asing yg masuk ke Indonesia sangat mempengaruhi kebudayaan
bangsa kita. banyak remaja yg lebih suka bergaya baik pakaian, makanan, ataupun
kebiasaan tingkah laku yg meniru budaya asing, bagi mereka budaya tradisional
terkesan kolot. salah satu contohnya adalah music, kebanyakan orang Indonesia
sangat menyukai music barat dari pada music tradisional Indonesia dan masih
banyak contoh lainya. Walalupun sekarang
banyak yg mulai sadar betapa pentingnya menjaga kebudayaan bangsa kita sendiri
karna mulai banyak Negara tetangga yg meng-claim budaya kita, namun tetap
pengaruh budaya asing masih terasa kental mempengaruhi adat bangsa Indonesia.
Semoga budaya bangsa Indonesia akan tetap utuh dan selamanya terjaga oleh
bangsa kita sendiri.
sumber :
Komentar
Posting Komentar